Di tiket yang kami beli juga tidak terdapat nomor kursi. Prinsipnya, siapa yang datang lebih cepat, dialah yang mendapatkan tempat ternyaman. Tiket masuknya tidak disobek di pintu masuk tiap
theater (seperti yang terdapat di kebanyakkan bioskop di Indonesia), melainkan disobek di dekat
counter penjualan tiket. Tempat penyobekkan karcisnya dibatasi dengan rantai yang memanjang tepat di depan
outlet penjualan
snack dan
softdrink. Misalnya dalam satu waktu ada beberapa film yang diputar, penonton bisa saja tidak masuk ke ruangan seperti yang tertera di tiket. Toh di pintu ruang pemutaran film tiketnya tidak dicek kembali. Bahkan bila penonton merasa bosan dengan film yang sedang dinikmati, mereka bisa pindah menonton di ruang yang lain. Namun saya tak yakin apakah ada yang pernah berbuat seperti itu. Ini hanya pikiran iseng saya.
KEMBALI KE ARTIKEL