Hal yang cukup menghawatirkan adalah kebiasaan ini juga terjangkit pada masyarakat usia anak-anak. Game baru yang ditawarkan melalui gadget mereka seolah tidak pernah berhenti, hingga waktu berhari-hari mereka digunakan hanya untuk memainkan game. Seorang ahli otak dan syaraf dari Universitas Oxford (Inggris) menyatakan bahwa teknologi menghubungkan kembali jaringan otak, khususnya pada anak-anak muda yang tumbuh dewasa tanpa mengetahui apa-apa. Sementara itu, Doktor Arko Ghosh, pakar penyakit sarap dari Universitas Zurich, Swiss mengatakan penggunaan jari jemari yang tidak pada biasanya terhadap smart phone merubah susunan sensorik pada otak kita.
KEMBALI KE ARTIKEL