Di sebuah warung kopi di sudut kota, Si Yolo dan Si Yono duduk berseberangan, masing-masing dengan secangkir kopi hitam. Di meja kecil di antara mereka, ada sepiring pisang goreng yang mulai dingin. Malam itu, mereka terlibat dalam diskusi yang hangat—tema favorit mereka: 100 hari pemerintahan di Negeri Entah Berantah.
KEMBALI KE ARTIKEL