Teman – teman sekitaran Jogja juga sering melontarkan ungkapan/gurauan : “ Woooo,,,,teloooo !!!….” Sebuah ungkapan ejekan atau gurauan atau bahkan makian bahwa lawan bicaranya tidak bermutu – tidak berkualitas.
Saat ini, rasanya lagu dan ungkapan atau anggapan bahwa SINGKONG adalah tidak berkulaitas, rendahan dan selayaknya ditinggalkan sudah tidak berlaku lagi.
SINGKONG belakangan ini menjadi salah satu komoditas hasil pertanian yang diburu oleh banyak pihak. Banyak pihak melakukan budidaya secara besar-besaran dengan luasan lahan ratusan hingga ribuan hektar.Apakah kondisi ini akan menjadikan komoditas singkong ini over produksi dan membuat harga jatuh? Jawabannya : Tidak.Kebutuhan akan singkong sangat tinggi, dari hari ke hari justru semakin tinggi mengingat ada banyak produk yang bisa dihasilkan dari bahan baku singkong.
Pintu pengolahan paska panen dari SINGKONG ini terbuka banyak sektor. Mulai dari pengolahan singkong sebagai bahan makanan ( ada seabrek jenis makanan yang bahan bakunya adalah SINGKONG). Singkong juga masuk ranah pabrikan menjadi bahan tepung bahkan sudah sejajar dengan produk gandum setelah ditemukan teknik pengolahan SINGKONG menjadi MOCAF (Modified Cassava Flour). Singkong juga menjadi salah satu bahan sumber energy yang direkomendasikan untuk bisa mendukung kebutuhan energi nasional bahkan dunia.
Singkong Gajah