Pada pinggiran jalanan, aku menatap rindu yang halai-balai, diantara mendung yang mulai cemberut, seperti duniaku yang telah menciut. Waktu kini berlalu tanpa pernah mencoba tuk berhenti, asa semakin membeku kian mengeras bagai keras batu, rasa pun demikian, tak selembut dahulu sebelum kau berjanji pada tempatku kini berpatri.
KEMBALI KE ARTIKEL