(1)
dengan puasa mungkin ada kesadaran bahwa
Ada hal yang aku tahu, engkau tidak tahu, terang bagiku gelap bagimu
Ada hal yang aku tidak tahu, engkau tahu, gelap bagiku, terang bagimu
Ada hal yang aku dan engkau tahu, terang bagiku dan bagimu
Ada hal yang aku dan engkau tidak tahu, gelap bagiku dan bagimu
(2)
dengan puasa mungkin ada penghayatan bahwa
Ada yang tahu bahwa dirinya tahu, adanya di bawah cahaya terang
Ada yang tahu bahwa dirinya tidak tahu, adanya mencari cahaya terang
Ada yang tidak tahu bahwa dirinya tahu, tutup yang ada mesti disingkapkan
Ada yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, benar benar dalam kegelapan
(3)
dan disekitar hari raya lebaran lihatlah
para TAHU goreng tiba-tiba ditinggalkan karena banyak daging rendang?
para TAHU bacem tiba-tiba dipandang sebelah mata karena banyak opor ayam?
banyak orang melupakan TAHU menu harian yang menemani perjalanan panjang
demikian pula nasib para TEMPE goreng dan TEMPE bacem,tak kalah malang disingkirkan dari meja makan karena dianggap tak pantas disajikan
jadi hidangan pesta dan perhelatan hari raya lebaran
ah, ah, benarkah demikian??
(4)
ketika semakin dekat hari raya lebaran lihatlah,
apakah makna yang di dapatkan setelah berpuasa penuh sebulan
apakah hari raya bermakna sebuah kebebasan atas keterkekangan?
apakah hari raya berarti datangnya saat membalas semua dendam??
sehingga harus gegap gempita pesta pora memuaskan segala hasrat makan?
kalau hasrat makan sudah terlunaskan, hasrat mana lagi yang harus diperturutkan?
(5)
dan disekitar hari raya lebaran lihatlah
para sapi, kambing, ayam, itik, beserta telurnya dan segala macam ikan
semua harus segera dimasak dengan segala suka cita dan disajikan di meja makan
disertai bermacam kue dan aneka camilan yang belum ada harus diada-adakan
untuk pesta dan perhelatan hari raya lebaran
ah, ah, apakah memang harus demikian?
Ajibarang, 23 Juli 2014