Bagi pasangan lain, tentu baru sebatas wacana dan seandainya. Misalkan ada progran Kartu Jateng Sejahtera, kan juga butuh dana. Calon yang mengusung program ini juga belum tentu jadi. Jika jadi bisa juga program semacam itu terealisasikan. Tapi jika tidak jadi?Hayo apa yang akan terjadi?Tentu jadi kprogram angin.
Makanya buat para calon gubernur Jawa Tengah harus lebih realistis saja. Jangan kampanye dengan kata Kalau, Jika, Yen, misal dan sebagainya. Program yang realistis dan berdasarkan kenyataan akan menjadi daya tarik masyarakat. Adanya program pro rakyat yang baru wacana tentu menggiurkan massa.
Calon pasangan Bissa, Prof. Dr.Sudijono misalnya, yang berangkat dari akademisi pasti punya ide yang cemerlang. Dunia pendidikan di Jawa Tengah akan mendapat perhatian lebih. Karena pejabat gubernur itu bukan semata jabatan politik, melainkan jabatan publik. Jadi setelah jadi gubernur, ya jangan mikirin partai melulu. Pikirkan rakyat Jawa Tengah!!Tanpa membedakan suk, agama, ras, profesi dan partai. Maju!