Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Satu Malam Sebelum Nyepi di Bali

3 November 2013   20:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:38 1036 1
As one of most favorite tourism destination, Bali nggak pernah kehabisan tempat dan atraksi untuk mengundang wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dan saya adalah salah satu wisatawan yang selalu nggak bisa bilang “bosan” untuk pergi lagi dan lagi ke Bali. Bulan Maret kemarin, saya sengaja mengkhususkan diri untuk berkunjung kemari menikmati salah satu hari raya umat Hindu, Nyepi. Tentu saja, akan memberikan sebuah pengalaman yang berkesan apabila bisa melewatkan hari raya tersebut di tempat dimana mayoritas penduduknya beragama Hindu seperti Bali. Awalnya teman-teman saya sesama traveler mengingatkan saya, untuk apa saya kesana ketika banyak orang-orang sana yang berniat kabur sejenak selama Nyepi berlangsung. Ada beberapa yang kabur ke Lombok dan ada yang pulang ke Jawa. “Pas nyepi, nggak bisa ngapa-ngapain dan nggak bisa kemana-mana loh”, ujar mereka. Tapi ucapan itu justru malah membuat saya makin bersemangat untuk merasakan Nyepi di Bali. Saya ingin sekali merasakan sensasi sebuah pulau yang katanya akan lumpuh total seharian dan nggak ada aktifitas apapun yang diperbolehkan terlihat di luar rumah. Singkat cerita, saya sudah berada di atas sepeda hasil pinjaman teman saya, Edo, yang bekerja disini, dari Denpasar menuju Kuta. Saat itu adalah H-2 Nyepi, hari dimana biasanya umat Hindu terlebih dahulu menggelar upacara Melasti. Upacara Melasti adalah upacara penyerahan sesajian ke daerah perairan, baik danau, sungai, maupun laut. Dipercayai, sumber air tersebut adalah sumber air suci yang akan membersihkan diri manusia dan alam dari segala sesuatu yang buruk. Sayangnya saat itu saya hanya sempat melihat upacara yang diadakan di pura-pura Banjar (desa) untuk mendoakan sesajian yang akan dihanyutkan ke sungai ataupun Laut nanti. Teman saya memberitahukan bahwa Melasti sudah mulai ramai dilakukan kemarin sore (saya baru sampai Bali semalam). Tetapi melihat upacara-upacara yang berlangsung di Pura Banjar tersebut, sedikit timbul harapan saya, mungkin masih ada upacara Melasti lagi di spot yang berbeda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun