Melihat prestasi tersebut mungkin sesuatu yang sangat membanggakan jika terjadi di zaman dahulu kala. Karena betapa sulitnya mendapatkan nilai "10". Jika kita bercermin pada zaman dahulu, apabila ada siswa yang sudah mampu meraih angka tersebut, maka sudah dapat diprediksi ia akan sukses dan menjadi orang yang paling diperhitungkan dalam kanca Nasional bahkan Internasional kelaknya. Namun sangat berbanding terbalik dengan zaman sekarang ini. Banyak orang yang mencibir dan bahkan tersenyum penuh ejekan ketika melihat angka-angka yang diraih oleh para siswa, tidak terkecuali guru di sekolah itu sendiri. Karena pastilah mereka sudah dapat mengukur kemampuan siswa-siswinya yang "berprestasi (?)" tersebut.
Dan ini terbukti ketika diantara mereka yang mendapat nilai "10" untuk pelajaran Matematikanya saya tanya beberapa rumus Aljabar, tak satupun diantara mereka yang dapat menjabarkannya. LUaaaaarrrrrr Biassaaaaaa... Inilah hasil pendidikan yang digembar-gemborkan oleh Dewan Pendidikkan Nasional kita yang mereka anggap sukses itu. Dimana tanggung jawabnya wahai para guru? dimana tanggung jawabmu wahai para pendidik? dimana tanggung jawabmu wahai Diknas? Dimana tanggung jawabmu wahai Menteri? dimana tanggung jawabmu wahai........ wahai........ wahai............ oh tak sanggup saya menyebutkannya..............
Hanya kepada Allah SWT tanggung jawab itu dapat dipertanggungjawabkan, karena mau tidak mau diakhirat kelak mereka harus mempertanggungjawabkannya. Suka tidak Suka mereka pasti akan menerimanya................