Tentu saja ini terjadi, karena setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik, di Kompasiana ini selalu nongol tulisan tentang sosok Jokowi. Tak bisa kah mereka mengerem sedikit, biar tidak basi. Tak bisakah mereka menjadikan Jokowi sesuatu yang berharga sehingga tidak perlu diobral. Yah, Jokowi layaknya barang yang sudah diobral, sehingga orang pun mulai tidak meliriknya lagi.
Kenapa pula harus dilirik, masyarakat butuh sesuatu gitu lho. Sesuatu yang mempunyai nilai tinggi dan tidak diobral. Okelah, Jokowinya sudah memiliki nilai jual yang tinggi, tapi karena diobral jadinya tidak memiliki daya tarik lagi.
Apalagi sekelas saya, yang lumayan punya sifat rada-rada gengsi, jadi mohon maaf saja, saya sulit membeli barang obralan. Jadi saya berpesan sama teman-teman Kompasiana yang kerennya dipanggil Kompasianer, cobalah berdiam diri dulu untuk tidak menulis tentang Jokowi, apalagi yang akhir ini begitu intensnya menulis sosok ini dihampir setiap postingannya. Walah, coba dilihat, kalau nggak dibantu admin jadi TA atau HL, dapat dipastikan sedikit sekali yang baca.
Demikian, kepada admin yang tidak menghapus tulisan ini walaupun tak akan masuk Highligh, HL, atau TA saya ucapkan terima kasih.