Pada tahap ini, praktisi PR harus meriset publik, baik aspek demografisnya, geografisnya, psikologisnya, dan seterusnya. Pekerjaan ini bisa dilakukan sendiri (primary research) atau menggunakan hasil riset pihak lain yang berhubungan (secondary research). Keduanya punya kelebihan dan kelemahan, dan tidak akan dibicarakan di blog ini.
Sekadar informasi, bentuk umum riset primer adalah Focus Grup Discussion (FGD) dan survey baik melalui telepon, interview langsung, atau melalui selebaran kuis juga e-mail. Sementara hasil riset pihak ketiga, bisa diperoleh dari divisi lain di lingkungan organisasi Anda, hasil riset lembaga independen, atau hasil lembaga riset pemerintah.
Hasil riset itu memberikan gambaran utuh tentang profil lengkap audiens, termasuk bagaimana persepsi atau sikap mereka terhadap organisasi kita. Hasil itu juga menjadi gambaran pada kita ihwal apa yang harus kita lakukan terhadap mereka, tentu saja terkait dengan isyu yang kita hadapi.
Singkat kata, identifikasi profil audiens menuntun kita merumuskan strategi komunikasi yang efektif sekaligus efisien. Sebab, salah satu data penting tentang profil audiens itu adalah perilaku mereka dalam mengkonsumsi media. Informasi ini menjadi penting, ketika Anda membuat pilihan ke mana gerangan hendak mendistribusikan materi publikasi.