Kejutan baru datangnya dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yang secara aneh menurut saya menghilangkan mata pelajaran TIK dan menggantinya dengan mata pelajaran Prakarya, it's oke itu hak mereka demi kemajuan bangsa dan demi mendapatkan anak-anak bangsa yang dapat menghasilkan karya-karya yang baik, sikap yang penuh dengan karakter, siap menerima tantangan dan siap bertempur di kerasnya medan kehidupan.
Seperti yang telah saya tulis di blog saya, jengkolano.blogspot.com, apapun yang telah dilakukan dan akan dilakukan oleh pemerintah pasti telah dikaji dengan matang, dengan baik, dengan banyak pertimbangan dan uji publik, di kaji dengan baik oleh banyak pakar pendidikan. Tapi jangan lupa, survei membuktikan di kelas 9 SMP, ketika para peserta didik ditanya dengan "apa yang dimaksud dengan Internet ? ", banyak dari mereka yang menjawab Facebook/Twitter, inikah yang dimaksud oleh banyak cendikia bahwa Indonesia sudah melek teknologi dari anak kecil sampai para orang tua, sehingga perlu untuk menghapuskan mata pelajaran TIK. Kata Integrasi dengan mata pelajaran lain adalah baik tapi coba kita untuk jujur satu dengan yang lainnya, berapa banyak Guru yang belum menguasai komputer, bahkan hanya untuk menggunakan Ms. Word/Excel mereka banyak yang tidak mengerti, bahkan ada guru yang hanya bisa menyalakan komputer tapi tidak bisa mematikan komputer dengan baik dan benar. Dunia kerja semakin pesat, persaingan semakin ketat, semua serba komputerisasi, menguasai komputer dengan bermain facebook/twitter/game online amat sangat berbeda dengan definisi TIK dalam arti yang sebenarnya.
Kita telah jauh tertinggal, bahkan oleh para negara tetangga, bagaimana kita mau berjuang mencerdaskan bangsa bila kurikulum kita terus berubah-ubah, secara jujur kita belum siap dengan kurikulum 2013, karena dengan KTSP pun masih banyak dari guru yang belum mengerti benar. Sudahlah mari kita jalani semua perubahan ini dengan lapang dada, mari kita berbesar hati untuk hari esok yang lebih baik lagi, mari kita songsong Prakarya agar dapat membuat sebuah Mahakarya yang apik, mari kita jadikan bumi kita tercinta ini ladang untuk beramal shalih. kritik itu perlu karena dengan kritikan kita akan terus terbangun, jangan dzolim karena tidak mau mendengar kritik, di atas langit masih ada langit lagi, banyak orang pandai yang tidak ter-ekspos, banyak orang pandai yang lebih suka langsung bekerja ketimbang bersuara tapi seperti tong kosong, mari kita bangun bangsa dan negara ini dengan karya-karya terbaik dari anak bangsa, mereka para peserta didik adalah amanah kita sebagai guru, agar dapat kita bimbing dan arahkan dengan baik, walau banyak yang bilang jasa-jasa guru hanya seperti angin yang berhembus lalu hilang begitu saja. Guru adalah panutan, kita jadikan anak-anak kita seorang presiden, menteri, pengusaha dan banyak orang hebat yang lahir dari tangan dan kesabaran seorang guru dalam membimbing dan tanpa pamrih memeri ilmu, walau hidup mereka banyak yang dibawah sejahtera, tinggal di rumah kontrakan bahkan tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan yang tinggi buat anak-anak mereka sendiri. merdeka !!!