Dalam dunia politik yang dinamis, sering kali kita dihadapkan pada ungkapan yang menyatakan bahwa "Tak ada kawan, hanya lawan." Kalimat ini, meskipun terdengar sinis dan penuh keputusasaan, mencerminkan realitas yang dialami oleh banyak individu dalam arena politik. Pertanyaannya adalah, di mana batas antara ideologi dan kepentingan pribadi? Mengapa perbedaan pendapat sering kali berujung pada permusuhan? Dan mengapa persahabatan bisa hancur akibat ambisi politik?
KEMBALI KE ARTIKEL