Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Aku Kacau

24 April 2014   05:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 46 0

Ini bukan fiksi galau, tapi tentang mimpi yang tak bisa membuatku tertidur kembali siang ini. Aku telah mengalami kekacauan pikiran yang sampai sekarang masih terus bergentayangan, diantara bulu kudukku yang sesekali merinding, aku menulis beberapa ingatan tentang kejadian tersebut yang memang belum bisa aku lupakan, yaitu tentang puluhan buah rumbia berukuran kecil yang belum habis kita makan sebelumnya, dan aku memberikannya kepadamu. Tentang dua mayat anak kecil yang telah dibunuh ibunya dan dibuang ke rawa-rawa lalu bangun kembali mengikuti ibunya, menaiki tebing demi tebing. Tentang suatu benda yang tertinggal karenaku setelah jauh kita melewati jalan yang terjal bersama. Tentang kata-katamu “jika aku telah tiada, tolong jaga cintaku, begitupun sebaliknya”, lalu kau tunjukkan dirimu seadanya di hadapanku dengan senyummu yang polos, dengan tubuhmu yang agak gendut, dan pakaian yang sederhana, sebelum kau pergi. Tentang dua wajah yang paling aku ingat, dan kau adalah yang tak terlupakan hingga saat aku menulis ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun