Mari kita bersama-sama menyelami permasalahan tersebut. Kampus yang memberikan beasiswa sepenuhnya oleh para pelajar tersebut tergolong kampus dengan biaya SPP yang sangat mahal. Mahasiswa yang tentunya adalah dari masyarakat pribumi wajib membayar cicilan SPP tiga kali pembayaran. belum pula untuk pembayaran mata kuliah yang terhitung per SKS. Dari beberapa mahasiswa tersebut, tentunya masih sangat banyak yang termasuk dari golongan menengah ke bawah yang sebetulnya sangat mengharapkan bantuan beasiswa juga dari pihak kampus. tapi kenyataanya, justru lebih memprioritaskan mahasiswa asing dibandingkan mahasiswa pribumi. mahasiwa berprestasipun masih sangat minim dalam pemberian apresiasi, sementara mahasiswa asing belum pernah memberikan prestasi maupun kontribusi sama sekali bagi kampus.
Negara ini semakin lama semakin aneh. Bisa jadi kita merasa terjajah oleh bangsa kita sendiri. Sistem birokrasi pendidikan kita sudah tercuni oleh politik yang mengutamakan prestise, segala macam tetek bengek yang selalu mengabaikan proses. semua ingin serba diperoleh dengan cara yang instan. Inilah yang menjadikan bangsa kita semakin kecil dan mengerdil. ibu pertiwi yang malang. Mengagung-agungkan anak tiri yang diam-diam menggerus hatinya, sementara anak kandung yang kelak yang merawatnya ketika menua justru malah terabaikan dan terlunta-lunta. itulah gambaran yang tepat bagi bangsa kita saat ini.