Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sebilah Pedang

24 Desember 2011   04:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 98 0


Serambi penuh reruntuhan lara yang terberai

Serambi terlumasi cairan merah menakutkan

Serambi riuh suara histeris yang mengiris

Serambi tak lagi berbicara dalam sehari

gelagat pun beruang jelaga

dalam klasa, dalam goresan tinta darah

Ingat!

sebilah pedangmu

menebas persatu ucapku

tak puas itu, lagi menebas ruang hatiku

tak juga itu, kau racik bara dalam selimut saudara

: tumpah darah

Sebilah pedang

untuk pengabdian

nafsu di pembaringan

a

n

a

r cahaya pada diri

Indralaya, 24 Desember 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun