Ingatkah?
segelintir debu di gurun tandus
Mata-mata penuh peluh
Tubuh berjubah darah
Hati jerat legam
Bibir berisak-isak
Berikrar genggam angin topan
Sebatang runcing di tangan
Semua mata menilik dari pepohonan
Pikir cerlang saat terdesak
Masih utuh, berseru
Merdeka!!!
Setengah abad menanda sejarah
Arus globalisasi yang meraja
Kenikmatan harga mutlak
Terlengkap dari onak benak
Jerami tak sanggup menadah semua
Ada terburai, ada terlupa
Dalam kitab konstitusi menyata sama
Patahan hati penguasa menjerat derita
Ah…kawan
Musim masih gugur
Kelak juga semi
Terlagi derakmu teruji asli
Lahan kering bernyawa kembali
Masihkah menuntut aktualisasi konstitusi?
Lauhil Mahfuz akanbicara pada waktunya
Janji keabadian atasmu
kau berhak mengigau pada hari berbayang menyeluruh
menelenggak sesugukan asa mayamu
ada waktu, ada peta, ada Tuhan berbicara
berabad-abad
berjabat pekat
telan tinta beracun
pelegak keutuhan
terbungkus dalam wadah nyata
sejarah!
Wisatakan diri dari jelaga pada
Telaga Suci, penjernih hati
Bingkai pantunmu berima indah
Berbingkai mahkota menujuk gagah
Bahwa dipundakmu zamrud khatulistiwa terjaga..