Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mahkota Kejayaan

12 Agustus 2011   01:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 55 0






Ingatkah?

segelintir debu di gurun tandus

Mata-mata penuh peluh

Tubuh berjubah darah

Hati jerat legam

Bibir berisak-isak

Berikrar genggam angin topan

Sebatang runcing di tangan

Semua mata menilik dari pepohonan

Pikir cerlang saat terdesak

Masih utuh, berseru

Merdeka!!!

Setengah abad menanda sejarah

Arus globalisasi yang meraja

Kenikmatan harga mutlak

Terlengkap dari onak benak

Jerami tak sanggup menadah semua

Ada terburai, ada terlupa

Dalam kitab konstitusi menyata sama

Patahan hati penguasa menjerat derita

Ah…kawan

Musim masih gugur

Kelak juga semi

Terlagi derakmu teruji asli

Lahan kering bernyawa kembali

Masihkah menuntut aktualisasi konstitusi?

Lauhil Mahfuz akanbicara pada waktunya

Janji keabadian atasmu

kau berhak mengigau pada hari berbayang menyeluruh

menelenggak sesugukan asa mayamu

ada waktu, ada peta, ada Tuhan berbicara

berabad-abad

berjabat pekat

telan tinta beracun

pelegak keutuhan

terbungkus dalam wadah nyata

sejarah!

Wisatakan diri dari jelaga pada

Telaga Suci, penjernih hati

Bingkai pantunmu berima indah

Berbingkai mahkota menujuk gagah

Bahwa dipundakmu zamrud khatulistiwa terjaga..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun