Didunia Indonesi termasuk negara dengan kapasitas penduduk terbesar ke-empat sedunia. Sayangnya jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Kondisi ini menyebabkan banyak orang Indonesia masuk dalam kategori kelas pekerja yang membutuhkan pekerjaan. Dalam buku Nazrudin Malik Dinamika Pasar Tenaga Kerja Indonesia (2016), kecenderungan masalah ketenagakerjaan di Indonesia umumnya dikaitkan dengan terbatasnya daya serap perekonomian dibandingkan dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2018 sebanyak 7 juta orang atau sekitar 5,34%. Tingkat pengangguran tertinggi berasal dari daerah perkotaan yang mencapai 6,45% penduduk. Di sisi lain, tingkat pengangguran di perdesaan 4,04%. Sebagai intelektual muda peran mahasiswa sangat berpengaruh dalam berpikir kritis dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi negara. Dalam masalah pengangguran mahasiswa dapat berperan dengan belajar dan koordinasi pada pihak-pihak terkait serta mahasiswa dapat berkontribusi secara langsung dalam mengatasi masalah pengagguran ini. Tentu saja, mahasiswa tidak bisa bergerak sendiri, mahasiswa harus bekerja sama dengan pemerintah atau pihak lainyang berhubungan dengan lapangan pekerjaan dan bagaimana cara membuka lapangan pekerjaan atau berwirausaha. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Â yaitu pada SDGs ke 8 untuk menawarkan pekerjaan yang layak bagi masyarakat suatu negara dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai mahasiswa yang berkarakter bagi Indonesi dan dunia. Degan demikian mahasiswa iut serta dalam mwujudkan tujuan pembangunan dunia.
KEMBALI KE ARTIKEL