Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

ALERT! WHO Menyatakan Global Health Emergency MONKEYPOX, Apa Itu MONKEYPOX?

8 September 2024   15:57 Diperbarui: 8 September 2024   16:02 61 0
Direktur Jendral WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus meyatakan Global Health Emergency untuk MONKEYPOX yang terus meningkat di Republik Demokrasi Kongo (DRC) dan semakin banyak di negara-negara Afrika. Merupakan keadaan darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi perhatian Internasional (PHEIC). Menurut WHO,Rabu (14/8).
Di Indonesia sendiri terdapat 88 kasus MONKEYPOX atau Cacar Monyet selama 2022-2024, diantaranya 74 kasus hingga 2023 dan 14 kasus di 2024. Dari jumblah kasus tersebut sebanyakk 87 kasus telah dinyatakan sembuh, Menurut KEMENKES, minggu (1/9).
 
APA ITU CACAR MONYET?
Cacar monyet adalah penyakit yang menyebabkan demam, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi kulit. Penyebab penyakit ini adalah virus monkeypox yang terkait dengan virus cacar. Sebagian besar orang yang tertular cacar monyet sembuh dalam waktu 3-4 minggu. Namun, penyakit tersebut bisa menjadi lebih serius bagi sebagian orang dan berpotensi mengakibatkan kematian.  
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis orthopoxvirus. Virus ini menular melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang membawa virus monkeypox. Virus ini juga bisa menular melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti handuk dan seprai.
Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.
 
PENYEBAB CACAR MONYET?
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok orthopoxvirus. Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.
Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.  
 
APA SAJA GEJALA CACAR MONYET?
Gejala cacar monyet akan muncul 5-21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet adalah :
1. DemamM
2. Letih atau lemas
3. Menggigil
4. Sakit kepala
5. Nyeri otot
6. Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Gejala awal cacar monyet dapat berlangsung selama 1-3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai.
Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.
 
BAGAIMANA PENCEGAHAN CACAR MONYET?
Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi. Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah :
1. Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka.
2. Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.
3. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.
4. Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang.
Guna mencegah penularan cacar monyet, dokter akan memberikan vaksin smallpox, terutama kepada petugas medis yang merawat pasien cacar monyet. Selain vaksin smallpox, petugas medis juga perlu mengenakan alat pelindung diri saat merawat pasien (Kemenkes, 23/09/2022).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun