Akhir-akhir ini, muncul teknologi AI terbarukan yang mampu melakukan berbagai tugas layaknya manusia. Perangkat lunak seperti GPT-4, AlphaFold dan lain-lain, ini dapat menghasilkan konten tertulis, menerjemahkan bahasa, menjawab pertanyaan hingga membantu riset ilmiah dengan kemampuan hampir seperti manusia. Tidak hanya itu, bidang AI juga semakin populer untuk otomatisasi pekerjaan, pengenalan wajah, kendaraan otonom dan banyak aplikasi lainnya. Kaplan & Haenlein (2019: 17) mendefinisikan kecerdasan buatan (
artificial intelligence/Al) sebagai
 "the ability of a system to interpret external data correctly, to learn from such data and to use those learnings to achieve specific goals and tasks through flexible adaptation." Al merupakan produk dari kemajuan teknologi. Meski sangat berguna bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya, Al tetap bergantung pada peran manusia. Hal ini sering dikenal sebagai
human-centered AIÂ (AI berpusat pada manusia) yang menempatkan aspirasi manusia, seperti partisipasi dan hak-hak manusia, pada pusat rancangan AI (Schneiderman, 2020).
KEMBALI KE ARTIKEL