Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Guru dalam Mengevaluasi Belajar Siswa

10 April 2015   00:40 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 19767 0

Adapun terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran pada jenjang SMA/SLTA dan sederajatnya khususnya pada mata pelajaran Sosiologi yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswanya untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah mencapai tujuan pendidikan atau sebaliknya baik dengan tanya jawab, quisioner, Latihan-latihan dan pada saat Mid semester ataupun ujian akhir sekolah. Banyak kita lihat disekolah-sekolah para guru selalu mengadakan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan peserta didiknya dalam memahami materi yang telah diberikan oleh guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Adapun evaluasi yaitu bagian dari proses belajar mengajar yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar yang dilakukan oleh seorang guru. Ada beberapa tingkah laku yang sering muncul serta menjadi perhatian seorang guru adalah tingkah laku yang dikelompokkan menjadi 3 bagian, antara lain pengetahuan intelektual (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif).

Dalam hal ini evaluasi merupakan suatu proses mengukur dan menilai sebagai upaya tindak lanjut untuk mengetahui berhasil atau tidaknya proses pembelajaran atau dapat pula diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran di suatu jenjang atau lembaga pendidikan tertentu. Dan evaluasi juga merupakan suatu proses untuk mengetahui/menguji apakah suatu proses kegiatan pembelajaran telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang berupa pengukuran maupun penilaian (assessment), pengolahan serta penafsiran untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa atau peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar didalam kelas dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Selain itu, adapun fungsi maupun tujuan dari diadakannya evaluasi pembelajaran terhadap siswa atau peserta didik, antara lain :

1.Evaluasi disini sebagai alat untuk mengetahui apakah siswa atau peserta didik tersebut telah menguasai pengetahuan, keterampilan atau materi pembelajaran yang telah diberikan oleh seorang guru

2.Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan siswa/peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar

3.Untuk mengetahui tingkat ketercapaian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran apakah sudah memahami dan menguasai keterampilan atau materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh seoarang guru/pendidik

4.Sebagai sarana umpan balik (feedback) bagi seorang guru yang bersumber dari siswa tersebut. Misalnya seorang guru melontarkan stimulus kepada peserta didik apakah stimulus tersebut mampu direspon oleh peserta didik tersebut atau sebaliknya, sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswanya dalam belajar apakah sudah maksimal atau sebaliknya.

5.Sebagai alat untuk mengetahui sampai mana perkembangan belajar siswa tersebut

6.Sebagai laporan hasil belajar peserta didik yang diberikan kepada orang tua (wali murid) sebagai bukti sampai mana tingkat kemampuan siswa tersebut , misalnya berupa (raport).

Adapun evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat memperoleh gambaran tentang tingkat kemampuan dari siswa atau peserta didik. Tapi masih ada juga guru dalam mengevaluasi siswanya pada saat-saat tertentu. seperti pada akhir unit, pertengahan atau pada akhir suatu program pengajaran. Jadi, akibatnya guru memperoleh informasi yang minim tentang para siswa-siswanya sehingga menyebabkan banyaknya perlakuan prediksi guru menjadi bias dalam menentukan posisi dari siswa tersebut dalam kegiatan dikelasnya.

Selain itu, adapun seorang guru perlu memahami metode dari evaluasi. Yang dimaksud dengan metode evaluasi disini adalah cara/strategi evaluasi yang digunakan oleh seorang guru agar memperoleh informasi yang diperlukan. Tugas guru dalam melakukan evaluasi yaitu membantu siswa dalam mencapai tujuan umum dari pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud, seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap langkah dalam proses pembelajaran.

Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu tes dan nontes. Pertama evaluasi dalam bentuk tes biasanya dilakukan dengan tes tertulis, yang dimana tes tertulis disini ada 2 macam yaitu tes objektif dan tes esai. Tes tertulis tersebut digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif pengetahuan secara komprehensif. Di samping itu, tes tertulis juga dapat digunakan untuk menganalisis informasi-informasi tentang siswa atau peserta didik. Adapun tes objektif juga disebut sebagai alat evaluasi untuk mengungkap atau menghafal kembali dan mengenal materi yang telah diberikan seorang guru kepada peserta didiknya. Tes ini biasanya diberikan dengan suatu item pertanyaan menghafal yang di antaranya sebagai jawaban bebas, melengkapi, dan mengidentifikasi. Pertanyaan pengenalan (recognition question) dibedakan menjadi 3 macam yaitu soal benar-salah, pilihan ganda dan soal menjodohkan. Kedua evaluasi dalam bentuk nontes yang digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek belajar efektif dari siswa atau peserta didik. Alat tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi tingkah laku seperti sikap, interaksi sosial dan sebagainya.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang guru/calon pendidik perlu melakukan evaluasi terhadap belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa tersebut dalam mengikuti proses kegiatan belajar dikelas. tapi bukan hanya siswa saja yang harus dievaluasi melainkan guru juga harus dievaluasi untuk mengetahui apakah sudah maksimal dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik atau sebaliknya.

Ihopethis article is usefultousall . . .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun