Oleh: Try Gunawan Zebua
Gunungsitoli, Minggu, 09 Juli 2023
Banyak adalah satu kata yang pasti pernah kita dengar, apalagi mungkin saja kita selalu katakan. Gabungan kata tersebut misalnya: "banyak sekali kue ini" yang berarti kue itu banyak dan banyaknya sangat berlebihan. Selain itu, "terimakasih banyak" yang berarti terimakasihnya itu sangat banyak sekali. Begitu juga, "kamu sudah banyak membantu ku dari kemarin" yang berarti bahwa ada dua orang, yaitu: si kamu dan aku, yang mana si kamu begitu hebat atau dahsyat jumlahnya membantu si aku. Serta berbagai kalimat lain yang mengandung kata banyak pada kalimat itu.
Kata banyak memiliki pengertian yang beragam, dimana banyak bisa berarti berlebihan, keterlaluan sekali, tidak terbatas, selalu saja, sangat dahsyat atau luar biasa, serta berbagai defenisi yang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata banyak sama artinya dengan: besar jumlahnya, tidak sedikit, jumlah bilangan, amat, sangat dan lebih-lebih. Sehingga banyak itu memiliki pengertian tidak terhingga, keterlaluan atau berlebihan.
Bagaimana menurut matematika? Matematika disini menurut ilmu ukur berupa bilangan, kendatipun matematika itu tidak hanya ilmu ukur atau bilangan semata. Ada itu matematika ilmu teknologi, ratu dan ilmu pengetahuan, pengukur kecerdasan, pencipta kepemimpinan, bahasa internasional, dan berbagai defenisi matematika yang lain.
Matematika bilangan yang merupakan bagian dari ilmu ukur yang mengandung bilangan, terdiri dari berbagai jenis, mulai dari bilangan cacah, bilangan desimal, bilangan bulat, dan berbagai bilangan yang lain. Matematika bilangan itu, lebih sering disebut sebagai kuantifikasi atau dunia angka. Baik itu -2, -1, 0, 3, 4 dan lain sebagainya.
Dalam mengkuantifikasi atau mengubah sebuah kata (kulitatif), dari sebuah kata banyak, ada beragam sekali. Ada yang mengatakan baru banyak jika jumlahnya 2 atau lebih, ada juga yang mengatakan lebih dari 1, bahkan 5, 10, hingga kepada tak terbatas, berkelimpahan sampai tumpah-tumpah, apalagi bisa jadi dan kemungkinan baru dikatakan banyak jika tak terhingga jumlahnya. Semua orang pasti memiliki perbedaan dalam mewujudkan kata banyak ke dalam sebuah angka atau bilangan.
Itu jelas saja, bukan kesalahan. Itu perbedaan yang membuat hidup menjadi indah, unik dan menarik. Namun, sebenarnya, berapapun jumlahnya itu sebenarnya juga sudah banyak dan bahkan banyak sekali. Cuma, terkadang kita manusia yang masih, selalu masih dan terus saja merasa tidak puas akan apa yang ada, apalagi kita terima. Biarpun kita hanya mendapatkan satu saja, bisa jadi ditempat lain ada yang tidak memperoleh sama sekali. Apalagi jika hanya setengah (0.5), seperempat (0.25), dan sebagainya, kita wajib dan mesti hukumnya untuk bersyukur selalu.
Saya teringat tulisan saya tahun yang lalu, tentang bersyukur selalu sebagai wujud manusia tangguh (dapat di baca di: https://www.kompasiana.com/trygunawanzebua2508/626ab145ef62f6529944e224/bersyukur-selalu-sebagai-wujud-manusia-tangguh). Bersyukur, bersyukur dan selalu bersyukur. Itu adalah manusia yang sebenarnya atau sesungguhnya tangguh.
Lantas, apakah banyak sama dengan berlimpah, apalagi tak terhingga? Jawabannya, benar sekali. Apalagi jika kita tidak melakukan pembatasan kata banyak itu. Tetapi, jika tidak dan memang semestinya, kata banyak sama artinya dengan berlimpah sampai tumpah-tumpah, serta tak terhingga sampai-sampai kita capek, lelah dan bosan menghitungnya. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa banyak itu saat berkelimpahan, tak terhingga atau terbatas, atau dengan kata lain tidak dapat di ukur lagi. Cuma, manusia yang tangguh adalah manusia yang selalu bersyukur seberapa banyak pun yang iya dapatkan atau terima.