tapi tentunya alasan untuk mengambil hak ini harus betul-betul masuk diakal.Berhubung saudaraku ada yang mau nikah maka,kuputuskan untuk menjadikannya sebagai tameng sementara untuk refresh sejenak. 4 hari!cukup?kurasa belum,kenyataannya 4 hari itu bukannya hari untuk refresh malah hari super sibuk dibandingkan hari kerja biasa,jam tidur hanya 3 jam untuk persiapan ini itu menyambut hari H.
Tibalah hari yang 'kunanti-nantikan',hari 1 penempatan di uker baru,meskipun bukan bertemu dengan wajah baru,karena kami semua saling mengenal satu sama lain.Hari pertama terasa begitu
lama terlewati,terlalu banyak pelayanan,terlalu banyak nasabah di setiap senin,terlau banyak omelan dari mereka,dan terlalu sedih hati ini ditempatkan disini.Akankah ku bisa betahan?pertanyaan ini yang selalu muncul didalam benakkku?Setiap kali tanya itu muncul,tiap itu pula hatiku berteriak:'hanya sampai disinikah kegigihanmu sobat?',dan tentu saja selalu akan kujawab dengan lantang: 'tidak' walau hanya dalam hati. Sehari telah terlewati,mempelajari tugas yang baru sangat menyita waktuku untuk meratapi nasib,dukungan dari rekan kerjalah penyemangat baru. 'Semua pasti akan kesini juga,hanya waktunya saja membedakan' kata rekan ku saat itu.Dua hari telah berlalu,mungkin karena keramahan rekan kerjalah yang membuatku melupakan masalah penempatan Malino.Toh,sekarang saya sudah disini,belajar menjadi pribadi yang kuat,lebih mandiri dan mungkin pantang menyerah.
Seminggu telah berlalu,pekerjaan yang dulunya masih selalu meminta petunjuk dari rekan kerja,sekarang sudah mulai lincah sendiri mengerjakannnya.Dua minggu,tiga minggu telah berlalu,hingga tak terasa sebulan.Bisa melewatinya juga,'ala bisa karena biasa','tak kenal maka tak sayang','jangan menyerah'.dan berbagai ungakapan peribahasa maupun judul lagu bisa direkatkan bersama kisahku ini.