Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Tiga Perkara Penyebab Elpiji Meledak di Rumah, Bukan di Toko Atau di Pinggir Jalan

1 Agustus 2010   16:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 749 0
[caption id="attachment_213642" align="alignnone" width="300" caption="jakartadailyphoto"][/caption] De Pe Er bilang tarik aja tabung Elpiji 3 kg karena tak memenuhi syarat. Pertamina bilang ganti selang dan regulator, Rp. 45.000,- saja. Seandainya semua tabung jadi ditarik, dan selang serta regulator juga dibeli, apa jaminannya tak akan terjadi lagi ledakan Elpiji? Apakah motivasi anggota De Pe Er meneriakkan tarik tabung itu tulus? Disertai pengetahuan yang memadai mengenai tabung dan Elpiji? Atau kepingin jadi pahlawan saja? Lantas rekomendasi Pertamina untuk mengganti selang dan regulator juga didasari alasan yang sahih, setelah penyelidikan yang seksama mengenai penyebab meledaknya Elpiji? Saya berpendapat lain. Tabung, selang, dan regulator bukan penyebab utama kecelakaan Elpiji di dapur-dapur yang malang itu. Saya pernah tulis di sini. Penyebab utamanya, pada hemat saya, adalah tiga hal berikut ini. 1. Penyekat (seal) antara regulator dan katup (valve) tabung. Kalau seal ini bocor, Elpiji yang keluar cukup deras, karena tekanan penuh Elpiji (7 atm) menekan gas keluar. Bocor pada selang tidak akan menyebabkan Elpiji menjadikan ruangan jadi berbahaya, karena tekanan dalam selang kecil sekali. 2. Elpiji baunya kurang. Ini memang tidak secara langsung akan membuat Elpiji meledak, tetapi menyebabkan keadaan berbahaya tidak terdeteksi. Karena tidak tercium "bau gas", maka orang dapat melakukan sesuatu yang memicu ledakan atau kebakaran. Jadi butir ke-2 ini adalah lanjutan dari butir-1 di atas. Seal bocor, ruangan menjadi eksplosif, tak ada yang tahu, menyalakan api. Booom! 3. Pendidikan kepada masyarakat, mengenai "bau gas" dan implikasinya. Sekalipun Elpiji cukup baunya, kalau orang yang bersangkutan tidak menyadari arti bau yang tercium, jadi seperti butir-2. Elpiji akan aman bila para penggunanya memahami dan mengamalkan syarat-syarat keselamatan yang berkaitan dengan Elpiji. Apa yang harus, boleh, atau tidak boleh dilakukan bila tercium "bau gas". Selama ini diberitakan peristiwa ledakan terjadi di dapur, atau ruang tertutup lainnya (cafe, restoran). Sementara itu toko dan warung penjual Elpiji, yang menyimpan tabung-tabung Elpiji selama beberapa hari, baik-baik saja. Ini mengindikasikan bahwa tabung dan katup (valve) bekerja memadai. Sebelum dipasangi regulator, mereka tidak bocor. Elpiji meledak di dapur dimana regulator sudah dipasang. Elpiji bocor ketika regulator dipasangkan kepada katup tabung. Ya seal itulah yang gagal melaksanakan tugasnya. Kalau di tempat berkumpul orang-orang terdidik (cafe, restoran) masih saja Elpiji meledak, kemungkinan besar Elpijinya tak berbau. Perlu investigasi kualitas pembau dan proses pemberian bau pada Elpiji. Elpiji juga tidak meledak dipinggir jalan, di gerobak-gerobak tukang bakso atau gorengan. Sebabnya? Mereka berada di tempat terbuka, sehingga tak terjadi akumulasi Elpiji yang membahayakan. Saudara-saudara, kalau ada yang merasa suaranya didengar oleh para politisi dan Pertamina, dan anda setuju dengan penjelasan saya, tolong sampaikan ini kepada mereka. Terima kasih. Apa sih Elpiji itu? http://politik.kompasiana.com/2010/08/02/tiga-hal-penyebab-kecelakaan-elpiji-sekali-lagi/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun