Dinasti politik sendiri sebenarnya adalah sebuah fenomena universal, baik di negara dengan sistem non-demokrasi maupun demokrasi. Keluarga Saud di Arab Saudi, beberapa keluarga kerajaan di Timur Tengah dan Korea Utara adalah contoh berlangsungnya sebuah dinasti di negara non-demokrasi. Akan tetapi di negara-negara demokrasi seperti Pakistan, India, Sri Lanka, Bangladesh juga mengenal dinasti politik. Semua orang memiliki hak politik yang sama untuk ikut dan dipilih dalam sistem pemilihan umum. Hanya sekarang ini di Indonesia, baik di Pusat maupun di banyak Daerah muncul fenomena tumbuh suburnya politik dinasti dalam suksesi kepemimpinan. Semacam paradoks dalam sistem demokrasi, tidak dilarang tetapi kurang etis dan rawan menciptakan oligarki, sebuah hubungan antara penguasa dengan elite-elite di sekelilingnya yang cenderung menyebabkan terjadinya KKN, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme....... Power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely...... demikian quotation yang diyakini oleh banyak orang.