Saat itu aku terbangun. Matahari rupanya telah berjam-jam lalu muncul dari ufuk timur. Aku menggeliat menikmati sisa-sisa lelapku, hingga tiba-tiba aku teringat akan mimpi yang baru aku alami. Mimpi yang terasa panjang mengisi lelap tidurku. Ingatanku kembali melayang mengorek-ngorek mimpiku, mengingat bacaan mantra yang diberikan si kakek jenggot putih itu. Aku terduduk sambil memejamkan mata diatas kasur empukku. Aku tenggakkan dagu ku seraya berpikir keras. Sejenak ku teringat jika aku tak bisa membaca mantra itu dalam mimpiku. Sialan... pikirku.. Tapi aku ternyata tak perlu waktu lama mengingat bacaan mantra sialan itu. Samar aku menerawang jika bacaan mantra itu ternyata mirip dengan apa yang pernah aku lihat dalam buku catatan utang kakek ku yang telah lama meninggal.
Kakek ku meninggal kurang lebih 15 tahun lalu. Tertabrak motor ojek yang membonceng orang yang menarik gerobak sampah di tangannya. Kakekku menyebrang jalan turun dari angkot yang telah membawanya pulang dari berjualan kain yang dikreditkannya. Dan entah apa yang dipikirkannya hingga dia tidak sadar ada motor yang melaju cukup kencang yang akhirnya menabraknya tanpa ampun. Ibu ku bilang sebenarnya bukan motor yang membuat kakekku meninggal. Tapi karena gerobak yang dibawa penumpang ojek nya yang menimpa keras kepala kakekku hingga dia jatuh tak sadarkan diri dan meninggal beberapa saat kemudian.
Kakekku tak meninggalkan harta apapun selain beberapa kain yang belum sempat terjual dan buku lecek dengan deretan nama dan angka-angka orang yang berhutang padanya. Aku menemukan catatan kecil di halaman belakang yang masih belum terisi nama-nama debitur kakekku, tulisan aneh yang sepertinya diambil dari bahasa kuno yang dipadukan dengan sedikit bahasa asing, yang tertulis rapi setengah halaman kertas panjang buku daftar nama peng-hutang kain kakekku.
iya.. iya .. aku ingat.. sepertinya itu tulisan yang sama, itu adalah sebuah mantra yang tertulis di halaman belakang buku yang telah lama tersimpan entah dimana. Aku bergegas mencari buku itu dan merobek halaman belakangnya, tulisannya masih sama, hanya warna kertasnya sudah menguning. Aku bacakan mantra itu berulang-ulang dalam sehari bisa ratusan bahkan ribuan kali jika semangatku tiba-tiba terpompa keras oleh keinginanku sambil terus menerus mengucapkan apa yang menjadi keingananku pada tiap akhir mantra itu aku ucapkan.. kadang aku berpuasa berhari-hari dan hanya makan sedikit sayur asam tanpa nasi dan air putih yang banyak untuk menahan rasalapar dan hausku.. terus..terus...dan terus..
Hingga satu hari keinginanku berangsur-angsur tercapai.. kini tubuhku menjadi kurus sesuai dengan keinginanku.. mantra itu memang mujarab.. aku bangga dan menganggap diriku manusia istimewa karena kakek sakti yang datang dalam mimpiku itu telah memilihku sebagai pewaris ilmunya.
Beberapa hari yang lalu aku bermimpi kembali, kakek itu datang menyapaku, diiringi dengan senyum khas dan pakaian yang sama seperti mimpiku beberapa bulan lalu. Kini dia berkata bahwa saatnya aku harus berusaha. Sebernarnya suaranya tak begitu jelas, tapi aku menangkap bahwa dia menyuruhku untuk usaha. Paginya, karena kini aku bangun pagi karena terbiasa dengan rutinitas baca mantra saktiku, dari mimpiku, aku menyimpulkan bahwa aku harus berusaha alias bebisnis, bangun dari diamku dan malasku untuk mencari rezeki. Tapi bagaimana? Sekolahkupun dulu tak selesai, aku tahu orangtua telah habis kesabaran melihat kemalasanku. Dari rasa stress karena mimpiku tiba-tiba aku teringat dengan mantra ku. Aku akan jual mantra ini. Mantra sakti ini akan aku pasarkan di online shop milikku. Online shop tempat aku menaruh barang-barang bekas yang bosan aku pakai, terkadang juga aku menjual barang-barang yang aku curi dari kakak dan ibuku.
Tak perlu waktu lama, aku tulis produk jualanku, di semua online shop yang aku miliki, bahkan bukan hanya online shop dalam negeri, di online shop luar negeripun aku posting untuk aku jual. Aku tulis dalam huruf besar MANTRA PELANGSING TUBUH, disertai dengan deskripsi atas kemanjuran dan kesaktian mantra yang diwariskan kakek sakti padaku. Aku mematok harga 5 juta rupiah belum termasuk ongkir dari mantra yang aku kirim dalam amplop yang tentu saja menjadi tanggungan si pembeli.
Apa yang aku tafsirkan terhadap mimpiku ternyata benar-benar tepat, notifikasi pesanan barang terjual pun tak henti-hentinya masuk ke handphone ku. setiap hari aku melayani banyak sekali pembeli online yang bertanya ini-itu di semua online shop ku dan semuanya aku jawab dengan rasa percaya diriku yang luar biasa terutama jika aku telah melafalkan mantra-ku.
Dalam waktu singkat aku mulai menyewa tenaga kerja untuk membantu ku mencetak mantra dari laptopku, namun pesanan terus meningkat dan kapasitas printer ku tak bisa lagi mencetak pesanan online shop ku, aku mulai keteteran, aku terus menambah tenaga kerja dengan beberapa puluh komputer untuk melayani konsumenku, akupun meningkatkan cetakan printerku menjadi skala industri sambil melayani pencetakan buku dari para penerbit yang memerlukan jasa percetakanku, selain itu aku juga mengembangkan inovasi jenis mantra dengan berbagai keampuhan yang dimilikinya, bukan hanya mantra pelangsing tubuh, tapi juga mantra penggemuk tubuh, penumbuh rambut, peninggi tubuh, ejakulasi dini dan lain sebagainya.
Harus ku akui, tak sedikit pula orang yang komplain dengan mantra produk ku. Gak manjurlah.. Gak mempan lah.. belum lagi sumpah serapah dari mereka yang merasa tertipu oleh produk ku, tapi semua bisa aku tangani dengan baik. Bahwa mantra ini hanyalah sebuah usaha, selebihnya pembeli bertanggungjawab atas ketidak-ampuhannya, mengingat pertama, penjual bukanlah pengambil-keputusan atas dikabulkan atau tidaknya mantra tersebut, akupun terus terang entah setan atau jin mana yang mengabulkan mantra ku.