Sebab Buya adalah segelintir tokoh di Indonesia yang konsisten menapaki jalan hidup sederhana. Ia tak silau oleh harta dan kedudukan, apalagi jabatan, tetapi menikmati hidup sederhana di daerah pelosok di Yogyakarta. Baginya semua hal itu tak mampu memenjarakan jiwanya yang melambung tinggi merindukan wajah Sang Kekasih.
Padahal, kalau ia mau, ia memiliki kapasitas dan warisan yang memadai. Semua orang kagum pada pemikirannya yang jernih, pembelaan dan gairahnya bagi Indonesia yang lebih baik.