Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Sampah Jadi Berkah?

28 Maret 2021   12:59 Diperbarui: 28 Maret 2021   13:07 227 3
Jumlah produksi dan konsumsi plastik yang meningkat, tidak dibarengi dengan proses daur ulang yang memadai. Ini menjadi tantangan utama bagi pengelolaan sampah di Indonesia. Oleh karena itu Buruknya pengelolaan limbah plastik di Indonesia masih perlu perhatian dan kontribusi dari semua pihak. Baik itu pemerintah, masyarakat, dan juga para pedagang. Apabila tidak, bahaya dari sampah bukan lagi merugikan lingkungan tetapi bahaya juga terhadap kesehatan manusia.

Cibinong, Kab. Bogor merupakan daerah yang cukup ramai penduduk yang dimana semakin banyak penduduk, semakin banyak pula pembuangan sampah plastik yang telah dikonsumsi. Dan di Cibinong masih banyak sekali sampah plastik yang dibuang ke selokan. Menyebabkan selokan tersumbat oleh sampah dan membuat sampah keluar dari selokan dan mencemari jalanan.

Kurangnya kesadaran masyarakat Cibinong membuat lingkungan kotor dan terlihat tidak sehat. “Menurut saya kesadaran warga sekitar masih kurang, apalagi masih banyak sekali yang membuang sampah yang mengganggu sanitasi dan menyumbat selokan,” Papar Rizqy seorang mahasiswa yang tinggal di Cibinong.

Jika sudah memiliki kesadaran atas apa yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan seperti membuang sampah pasti akan membuat semua semakin mudah. Kesehatan dan kebersihan jadi terjamin karena sudah kita tanamkan dalam diri kita. Apalagi, sekarang kita sedang dalam keadaan pandemi yang mengharuskan kita menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan agar tidak terjangkit penyakit virus corona.

Pengelolaan sampah menjadi satu satunya cara terbaik untuk mengurangi limbah sampah plastik. Pengelolaan sampah selain menunggu tukang angkut, bisa juga dengan cara menggunakan prinsip 4R Reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali), Recycle (mendaur ulang), dan Replace (mengganti). seperti mengubah botol minum sekali pakai dengan botol tumbler, membawa tas belanjaan sendiri ketika berbelanja, dan mendaur ulang sampah jadi barang yang berguna.

“Untuk menangani limbah plastik sendiri, biasanya jika ada botol minuman sekali pakai, botol detergen, ataupun tutup galon biasanya saya simpan terlebih dahulu untuk di taruh di bank sampah, di Balai Pertemuan RW tiap tiga bulan sekali diadakan bank sampah, lalu pengelolaan di bank sampahnya sendiri akan dibuat seperti kerajinan tangan ataupun sebagai pot gantung untuk hiasan di balai pertemuan dan jika di kilo kan akan mendapatkan uang,” Jelas Irma salah satu warga yang tinggal di Cibinong.

Upaya penanganan limbah plastik dapat dimulai dari diri sendiri. Jadi jangan buang sampah plastikmu, simpan dan kumpulkan untuk dimenukar sampah menjadi uang yang berkah di bank sampah. Dengan begitu selain dapat mengurangi sampah limbah plastik kita juga dapat mengolah dan membuat kerajinan dari sampah plastik tersebut. Dan juga kita dapat membantu mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12.5 yaitu untuk mengurangi produksi limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun