Rani dan Sinta adalah dua perempuan muda yang memiliki mimpi dan aspirasi besar. Mereka berjuang keras untuk mencapai impian mereka, tetapi Maya memandang rendah dan meremehkan mereka. Maya menggunakan kata-kata yang tajam dan perbuatan penuh kebencian untuk membuat Rani dan Sinta merasa tidak berharga.Ketika berita tentang perlakuan buruk Maya terhadap Rani dan Sinta menyebar, masyarakat Pontianak terkejut dan marah. Mereka tidak bisa mempercayai bahwa seseorang dengan kekuasaan dan kekayaan dapat begitu jahat dan kejam terhadap sesamanya. Mereka berbondong-bondong untuk memberikan dukungan dan kekuatan kepada Rani dan Sinta.
Dalam menghadapi rasa sakit dan keputusasaan, Rani dan Sinta menemukan keberanian untuk melawan penindasan yang mereka alami. Mereka menyadari bahwa mereka bukanlah korban yang lemah, tetapi perempuan tangguh yang pantas mendapatkan hak dan penghargaan yang sama seperti orang lain. Dengan dukungan dan persaudaraan masyarakat Pontianak, Rani dan Sinta berhasil menghadapi Maya dan mempertahankan martabat mereka. Mereka berdiri teguh dengan keyakinan bahwa tidak ada tempat bagi merundung dalam komunitas yang seharusnya saling mendukung dan menghargai.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tentang pentingnya menghormati dan menghargai sesama. Merundung tidak hanya menyakiti korban secara emosional, tetapi juga menghancurkan keharmonisan dan persatuan dalam suatu komunitas. Semua orang memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil dan setara, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.
Pontianak, sebagai kota yang indah dan penuh dengan kebaikan, mengambil pelajaran dari kisah ini dan berkomitmen untuk menjadi tempat yang lebih baik, di mana semua perempuan dan laki-laki dapat hidup berdampingan dengan rasa saling menghargai dan menghormati. Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan setara. Mari bersama-sama menghentikan merundung dan membangun dunia yang lebih baik untuk semua orang.