Ini ucapan seorang yang tahu kondisi terakhir keluarga Wiranto, beberapa hari setelah hasil Pemilihan Umum Legislatif diumumkan oleh KPU.
Hasil suara yang diperoleh oleh Hanura memang dibawah target mereka. Suara yang diteguk oleh partai yang didirikan oleh Wiranto itu sekitar 5,2 persen. Jauh dibawah target mereka yang dipatok 10 persen lebih.
Setelah itu yang terjadi adalah banjir kecaman kepada ketua Bapilu Hanura, Harry Tanoe (HT). Kecaman itu banyak dilakukan oleh ketua Bapilu Hanura sebelumnya, Yuddy Chrisnandi. Kebetulan juga, Yuddy gagal menjadi caleg DPR RI dari wilayah Cirebon.
Kecaman kepada Yuddy itu didiamkan saja oleh Wiranto. Yuddy dan Kris bahkan tak ditegur oleh Ketum Hanura, sesaat sebelum Rapimnas Hanura). Yuddy dan Wiranto memang kenal sejak sama-sama di Golkar.
Sedihkah Wiranto atas kondisi internal Hanura ? Jawabnya ; tidak.
"Mereka tidak sedih kok atas apa yang sudah terjadi. Misal perolehan suara Hanura dan serangan Yuddy ke Hary Tanoe," kata sebuah sumber yang amat dekat dengan keluarga Wiranto. Sumber ini malah menilai bahwa Wiranto juga tidak memikirkan perasaan Hary Tanoe yang diserang oleh pihak Hanura lain.
Padahal selama nyaris setahun, Wiranto dan Hary Tanoe bahu membahu membesarkan Hanura. "Semua juga tahu kalau Hary Tanoe bekerja all out untuk Hanura," lanjutnya.
Menurut dia, keluarga Wiranto menerima banyak sekali materi ketika bersama Hary Tanoe. "Mereka (keluarga Wiranto) selalu menepis jika saya mengkritik atau memberi masukan yang baik," lanjutnya. "Mereka selalu bilang, ooo tidak seperti itu...Salah itu (penilaian masyarakat). Ini juga termasuk soal Hanura dan Hari Tanoe," katanya
Ketika HT mencoba bersikap mandiri, Wiranto dengan ringan membuang HT. " Karena menurutnya HT tak diperlukan lagi dan Jokowi menjanjikan kemenangan," lanjutnya
Wiranto lupa apapun juga, Hary Tanoe pernah berjasa untuk Hanura dan dirinya.