Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Mentari Malam Hari

29 Agustus 2014   03:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:14 68 0

Malam ini aku sedang duduk termenung dibawah sinar bulan. Aku memandang langit yang tampaknya sedang bermuram memandangku. Mungkin ia marah padaku, karena aku selalu memuji bulan yang bergantung padanya. Aku tak mau melihat langit bermuram seperti ini. Ditanganku, aku menggenggam sebungkus kembang api. Aku menyalakannya untuk menghibur sang malam yang sedang bermuram. Langit malam di atasku seketika mengubah wajahnya yang semula muram. Kini penuh dengan kilau cahaya kembang api yang kunyalakan. Pekat kabut awan yang menutup wajahnya perlahan menghilang. Seluruh tubuhku merasakan kesenangan yang luar biasa malam ini. Meskipun aku menikmatinya seorang diri dan tak ada kawan. Aku tetap dapat tersenyum dan tertawa bebas bergurau bersama malam. Kehidupan malam adalah sahabat yang selalu membuat malam-malamku begitu indah. Aku rela tidak tidur semalaman, untuk menemani sang malam hingga akhirnya terusir pergi oleh sang fajar. Entah mengapa aku benci kehidupan siang. Kehidupan yang bising dan penuh hiruk pikuk orang-orang. Aku lebih banyak menghabiskan siangku untuk tidur di kasur menunggu senja datang yang mengantar sang malam padaku. Aku hanya akan terbangun jika malam telah datang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun