Hari ini, tanggal 27 Juli 2014, tepat 18 tahun terjadinya kerusuhan di Jakarta sebagai sentral pergolakannya, ditambah daerah-daerah lain sebagai imbasnya. Hari Minggu ini, peringatan peristiwa penting itu tidak menarik perhatian masyarakat, elit politik dan partai, serta para pengamat. Terutama karena mereka sibuk merayakan kemenangan Jokowi sebagai presiden RI.Kesibukan itu ditambah dengan rumitnya memahami Prabowo tidak menerima kekalahannya dalam pilpres 2014, serta melanjutkannya ke meja MK (Mahkamah Konstitusi) untuk menganulir keputusan KPU dan menempatkannya sebagai pemenang pilpres dengan menggantikan keterpilihan Jokowi sekarang.