Suara Golkar adalah Suara rakyat. Itulah jargon partai ’kolot (tua)’ ini. Jadi artinya rakyat ‘harus’ ikut apa kata Golkar, entah baik atau buruk, ber-‘maslahat atau mudarat.’ (Tidak apriori) kasihan rakyat Indonesia, karena cuma jadi tunggangan partai ini, dalam terjemahan sepihak dari penulis. “Kumaha aing wae, lah (Gimana saya aja),” kata mereka.