Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Tak Mau Jadi Pasien Maupun Klien...

30 September 2014   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:58 522 0

Kenapa demikian? menurut saya pilihan saya tersebut benar karena saya rasa tidak ada orang yang mau jadi pasien maupun klien sekalipun orang tersebut sedang mengalami gangguan mental. Nama-nama tersebut seringkali membuat saya takut karena paasti identik dengan rumah sakit, obat, menderita dan lain sebagianya. Tapi tahukah anda perbedaan antara pasien dan klien. Dua sebutan yang nyaris sama tapi sebenarnya berbeda. Pasien merupakan seseorang yang sakit dalam medis dan pasien cenderung bersifat pasif menunggu dikasur rumah sakit agar dokter maupun perawat datang padanya tanpa melakukan usaha yang signifikan. Benar kan demikian?kebanyakan orang yang sakit secara medis dirumah sakit hanya tergolek lemas diatas kasur dengan infus menanti makanan datang, menanti obat datang dan diperiksa dokter pada jam-jam tertentu. Dan saya sama sekali tidak suka dengan ini, dulu ketika saya kecil pernah masuk rumah sakit yang menurut saya itu pengalaman yang buruk dan membosankan. Ketika saya harus tidur tanpa melakukan kegiatan kesukaan saya itu membosankan gaaaeess. Pasien berbeda dengan klien, klien dinilai lebih aktif karena ketika pergi ke terapis klien diminta untuk mencari jalan keluar terhadap masalahnya senidri. Adanya terapis hanya untuk membantu menyadarkan klien tentang potensi terpendam yang dimiliki klien. Klien itu lebih kepada mereka yang memiliki masalah dalam hal psikologisnya dan datang mencari jasa atau layanan terapis. Hhhmmm, ketika diatas saya menolak menjadi pasien bukan berarti saya lebih memilih menjadi klien. Menjadi klien pun saya tak mau, saya tidak mau mengalami masalah pada psikis saya yang justru penyakit inilah yang berbahaya menurut saya. Psikis itu terkait dengan jiwa, jiwa itu hati..apa jadinya kalau saya terkena masalah hati dan apalagi saya perempuan. Taulah pastinya bagaimana marahnya seorang perempuan yang lebih banyak menggunakan perasaannya daripada logika. Serasa tak mampu saya membayangkan ketika saya dilukai dsan akhirnya membuat saya mengidap penyakit psikis, pasti saya akan dendam kusumat. Nah itulah bedanya perempuan, jadi jangan disakiti ya..kok jadi curhat..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun