Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Powershoot for Power Life

28 April 2014   20:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:06 42 0
Sebuah perjalanan tentunya harus didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi pengalaman berharga yang bisa dibagikan ke banyak orang. Bermula dari keberuntungan yang tak  saya cari sebelumnya (lebih tepatnya tak lagi dicari), saya mendapatkan tiga hal yang saya sukai sekaligus.. gratisss... tanpa effort mati-matian. Pada tahun 2012 tepatnya bulan oktober, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Seminar Jurnalistik di Duesseldorf Jerman. Seminar ini merupakan seminar taraf internasional yang open recruitment nya disiarkan ke seluruh dunia, meskipun agak terbatas.

terus kok saya bisa dapat ya? saya yang notabene nya masih berstatus mahasiswa dan bukan jurnalis profesional, hanya aktif di radio kampus UNJ "ERA FM".  Suatu malam saya mendapat broadcast message via BBM dari seorang temanmengenai program ini. Namun, disebutkan untuk mengikuti program ini calon pelamar beasiswa harus minimal usia 22 tahun, berbahasa Jerman minimal tingkat B2 dan punya pengalaman profesional di bidang media minimal 2 tahun.

kalau menuruti bisikan pesimis dari dalam hati tentu saya tidak masuk kriteria-kriteria diatas. Usia saya saat itu masih 20 tahun, tidak punya pengalaman di radio profesional (hanya beberapa kali jadi co penyiar di radio swasta jakarta) dan aktif di radio kampus, masalah bahasa saya hanya punya sertifikat B1 dan belum tahu lagi sudah sampai tingkat mana kebahasaan saya saat itu.

Tapi karena saya anak nekad jadi yah gak ada salahnya nyoba karena saya yakin akan lebih menyesal kalau saya tak pernah mencoba daripada tidak lulus seleksi dan hasilnyaaaa..... saya lulus seleksiiii!! luar biasa jadi perwakilan Indonesia di seminar itu, dan paling bahagianya adalah akhirnya saya bisa ke Jerman!!

Negara yang saya idam-idamkan sejak SMA, sempat gagal ikut pertukaran pelajar ke Jerman saat SMA, gagal kuliah ke Jerman dan gagal ikut seleksi program beasiswa double degree dari kampus membuat saya legowo  dan gak ngoyo untuk pergi ke Jerman. Dan ternyata Tuhan punya rencana yang lebih indah, saya mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa Jerman disana, belajar ilmu jurnalistik dan siaran disana dan tentunya jalan-jalaaaan :) ketiganya adalah hal yang saya sukai semuaaaa...

Oktober 2012 adalah waktu dimana saya tidak akan pernah lupa bahwa Allah berikan saya nikmat luar biasa. Bertemu dengan jurnalis-jurnalis hebat dari 10 negara (Kamerun, Perancis, Hungaria, Mesir, Yunani, Ceko, Cina, Argentina, Slowenia, Amerika) dan tutor-tutor expert dari bidang Jurnalis di Jerman. Saya tentunya mendokumentasikan setiap detik berharga di hidup saya saat itu. Seorang mahasiswi hijau yang hanya menyukai cuap-cuap di depan mikrofon radio kampus bersanding dengan 10 jurnalis yang sudah bekerja profesional selama bertahun-tahun. Lebih dari itu, mata,kepala dan seluruh jiwa raga saya akhirnya tiba di Negara modern dengan cita rasa sejarah yang kental. Negara yang sudah 5 tahun saya dambakan untuk menjejakinya dan semua fasilitas selama perjalanan ditangguuuuung.. bahagianya ya :)

Selama itu camera pocket Canon Powershoot A2300 HD setia menemani saya untuk merekam momen bahagia, dari jejak pertama di bandara Internasional Duesseldorf hingga jejak terakhir sebelum meninggalkan Jerman saya abadikan dengan kamera pinky ini. Ratusan mil perjalanan dari Indonesia-Abu Dhabi- Duesseldorf- Essen- Koeln- Bochum- Kassel- Hannover- Berlin dan kota-kota lainnya tak luput dari jepretan si mungil dengan kefokusan tajam. Puluhan Muka yang akan selalu saya rindu, Pemandangan yang selalu mendamba untuk dikunjungi kembali dan ribuan momen bahagia bersama para kolega tertangkap apik oleh lensa kamera 16 mega pixel ini. Entah mengapa rasanya saya seperti besinergi dengan si pinky, yah mungkin karena matanya melihat apa yang mata saya lihat, dan matanya merekam setiap momen yang terekam di benak saya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun