Suatu kali Imam Syafi’i pernah turun dari tangga saat mengecat rumahnya karena melintas di bawahnya seorang tua, pakaiannya lebih mirip gelandangan. Sampai di bawah, Imam Syafi’i memberi salam hormat pada lelaki ini. Ada yang bertanya, “Wahai Imam, mengapa Anda sampai harus menghormatinya? Bukankah ia seorang gelandangan?” Imam Syafi’i menjawab, “Dia adalah guruku”. “Ah mana mungkin, seperti Anda berguru kepada orang tua itu, bahkan kabarnya pikirannya sedikit terganggu?”. Imam Syafi’i tersenyum, “Orang itu pernah mengajarkan kepadaku bagaimana membedakan anjing jantan dan anjing betina. Anjing jantan kalau sedang kencing ia mengangkat salah satu kakinya, yang betina tidak.”