Wali kelas kami itu bibirnya bergerak-gerak dengan raut muka serius. Sementara, Tarno sesekali mendongakkan wajahnya yang berlinang air mata. Aku terpaku memandangi mereka dari halaman sekolah. Entah apa yang disampaikan Pak Jumali, jendela kaca menyimpan rapat-rapat informasi itu.
KEMBALI KE ARTIKEL