Sebelum mencapai kerasulan, para nabi biasanya menjalani setengah usianya sebagai gembala, yang memungkinkan mereka melewati waktu dipadang, memelihara domba dan ternak. Dengan begitu, mereka menjadi sadar dan tabah dalam menuntun manusia, dan mudah memikul kesulitan dan penderitaan. Karena jika seseorang mampu menanggung kesulitan dalam mengurus hewan, yang tidak punya akal dan kearifan, maka ia dapat menerima tanggung jawab menuntun orang sesat, yang hakikatnya siap beriman kepada Allah. Yang atas dikatakan didasarkan pada hadits, "Allah tidak mengutus seorang nabi pun sebelumnya tidak dijadikan gembala domba supaya ia dapat belajar membimbing Masyarakat."
KEMBALI KE ARTIKEL