Menurut saya, ada beberapa faktor kemacetan Gedangan Sidoarjo ini mulai dari jumlah kendaraan yang melintas di kawasan sangat tinggi dan banyaknya kendaraan berat seperti truk kontainer dan forklif yang berlalu lalang karena kawasan ini berada di lokasi yang penuh dengan industri, Selain itu faktor lainnya seperti sempitnya jalan yang dipadati oleh kendaraan dan perilaku pengendara yang tidak tertib aturan lalu lintas.
Tidak sedikit orang yang mengeluh akan masalah kemacetan ini, banyak dampak yang terjadi akibat kemacetan ini seperti banyak waktu yang terbuang sia-sia dan banyaknya polusi udara yang disebabkan kendaraan yang sangat padat ditambah panasnya cuaca di sidoarjo yang membuat orang frustasi.
Sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi kemacetan ini dengan pembangunan fly over di Aloha, dengan adanya flyover Aloha ini dapat mengurangi kemacetan di beberapa titik perempatan Gedangan Sidoarjo, Akan tetapi hal ini juga belum bisa mengatasi masalah kemacetan ini sepenuhnya.
Sebagai warga asli Sidoarjo, saya tidak banyak berharap. Mungkin dengan pemerintah yang sudah melakukan segala upaya, Gedangan tetaplah akan padat kendaraan dengan masalah kemacetannya esok hari dan keesokan harinya lagi. Julukan lokal “tuwek nak dalan” sepertinya sudah sangat melekat ketika melewati perempatan Gedangan ini.