Sarkasme adalah senjata verbal yang kerap digunakan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atau sekadar menunjukkan superioritas. Ketika seseorang mengejek keputusan orang lain, beberapa motif yang mungkin mendasari adalah ketidakpahaman, kurangnya empati, atau keinginan untuk merasa lebih unggul. Namun, mengejek keputusan orang lain dengan sarkasme bukan hanya tidak sopan, tapi juga tidak produktif.
Sarkasme dapat menghancurkan kepercayaan diri seseorang, menghambat diskusi yang konstruktif, dan menciptakan lingkungan yang negatif. Sebaliknya, kita sebaiknya lebih berempati terhadap keputusan orang lain. Setiap keputusan diambil berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda, dan memahami konteksnya sebelum menilai adalah langkah awal yang penting. Memberi dukungan dan menawarkan bantuan juga dapat membantu seseorang merasa lebih percaya diri dengan keputusannya. Jika perlu memberikan kritik, pastikan kritik tersebut membangun dan disampaikan dengan cara yang sopan dan mendukung.
Kita harus menyadari bahwa kita sendiri pun tidak selalu mampu membuat keputusan yang sempurna. Jika kita berada dalam posisi yang sama, dengan pengetahuan dan pengalaman yang sama, belum tentu kita bisa membuat keputusan yang lebih baik. Mengingat hal ini bisa membantu kita lebih menghargai keputusan orang lain, terutama jika keputusan tersebut menyangkut masa depan dan hidup orang banyak.
Mengambil keputusan, terutama yang berdampak besar pada kehidupan, bukanlah hal yang mudah. Alih-alih mengejek dan merendahkan, kita sebaiknya menunjukkan empati dan dukungan kepada mereka yang harus membuat keputusan sulit. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih positif dan produktif, di mana setiap orang merasa dihargai dan didukung dalam proses pengambilan keputusan mereka. Hindari sarkasme dan pilihlah empati sebagai cara berkomunikasi yang lebih baik dan bijaksana.