Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.3

20 Maret 2023   21:31 Diperbarui: 20 Maret 2023   21:39 5518 2
Hai, sobat pembaca, saya ingin berbagi tugas koneksi antar materi modul 3.3 Program Guru Penggerak

  1. Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
    Indikator:
    Dalam refleksinya, CGP menyampaikan poin-poin berikut:
    1. Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh pada modul 3.3 ini yaitu tentang Student Agency (Kepemimpinan Murid), sebagai guru ketika menyusun program sekolah hendaknya mempertimbangkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Selain itu, di dalam modul pamungkas ini juga dijabarkan Kaitan antara Kepemimpinan Murid dengan Profil Pelajar Pancasila, Lingkungan dan Komunitas, serta program yang menumbuhkan Kepemimpinan Murid. Di dalam modul ini ini kami juga diajak menyusun prakarsa perubahan melalui BAGJA.
    2. Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar saya merasa senang sekali bisa mempelajari modul ini, saya memperoleh banyak inspirasi dan ide-ide baru tentang program yang menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid.
    3. Yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar yaitu guru mendampingi murid-murid untuk mencurahkan ide/pemikiran murid sesuai minat mereka masing-masing. Kebetulan program yang saya pilih yaitu Pengoptimalan Mading Sekolah. Siswa diperbolehkan menulis puisi, pantun, cerita anak, gambar bercerita, fabel, dsb.
    4. Yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar yaitu belajar mengerti terhadap rekan kolaborasi khususnya guru-guru junior yang masih tahap meraba terhadap kemampuan murid-muridnya, yang sepertinya mereka kurang yakin terhadap murid-muridnya apakah betul murid-muridnya itu memiliki potensi menulis atau tidak. Karena di tuntutan kurikulum merdeka tidak ada tugas siswa untuk menulis prosa atau puisi di kelas 4. Semoga saya bisa meyakinkan guru kelas 4 dan siswa kelas 4 untuk dapat menghasilkan karya, menuangkan ide-ide mereka melalui tulisan atau gambar.
    5. keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi. Kompetensi pada modul 3.3 ini yaitu guru mampu mengelola program yang berdampak positif pada murid, di sini saya mengambil program Pengoptimalan Mading Sekolah dengan bekal berpikir berbasis Aset, sekolah saya memiliki papan mading yang belum dimanfaatkan secara tepat guna dan murid-murid saya memiliki kemampuan untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka lewat tulisan ataupun gambar. Selain itu, menyusun Prakarsa perubahan melalui alur BAGJA memudahkan saya untuk menjalankan rencana program ini dari membuat pertanyaan dan tindakan berdiskusi dengan Kepala Sekolah, rekan guru, dan murid-murid saya insha Alloh dapat meningkatkan kemampuan literasi murid. Dasar-Dasar Pendidikan menurut filosofis Ki Hajar Dewantoro yang salah satunya Keberpihakan pada murid semoga dapat kita terapkan melalui program ini. Selain itu, peran dan nilai guru penggerak pun melekat erat dari program ini. Semoga dengan kematangan pribadi setelah mengikuti Program Guru Penggerak ini saya dapat mengelola program yang berdampak positif pada murid ini dapat terkelola dengan baik dan betul-betul dapat bermanfaat bagi murid di sekolah saya dan dapat mewujudkan kepemimpinan murid.
  1. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
    Indikator:
    Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait topik dengan indikator sebagai berikut:
    1. Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh. Ketika saya sampai room elaborasi pada LMS sesi menulis pertanyaan, saya di situ sempat menanyakan bagaimanakah cara paling adil untuk mengembangkan program yang berdampak positif pada murid di sekolah inklusif, dimana ada siswa ABK? Alkhamdulillah pada sesi elaborasi gmeet oleh instruktur yaitu Ibu Santi Susanti dipaparkan contoh-contoh nyata di sekolah beliau ada siswa ABK yang memiliki minat dan potensi untuk mewarnai dan bersi keras ingin mewarnai bus, dengan arahan dari bapak/ibu guru harapan dari murid berkebutuhan khusus dapat terwujud secara tidak langsung kepemimpinan murid anak berkebutuhan khusus dapat ditumbuhkembangkan sesuai potensi dan minat mereka.
    2. Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru. Modul 3.3 ini isi materinya tentang Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid yang di dalamnya dibahas tentang Student Agency (Kepemimpinan Murid). Guru hendaknya membuat program yang mana mengutamakan kepemimpinan murid. Kepemimpinan murid meliputi voice, choice, dan, ownership. Voice (suara) hendaknya program mempertimbangkan ide-ide atau pemikiran dari murid. Choiche (pilihan) hendaknya program yang dibuat itu merupakan hal yang dipilih sesuai keinginan atau minat dan potensi murid, sehingga murid dapat bertindak berdasarkan motivasi intrisik. Ownership (kepemilikan) hendaknya program yang disusun itu dapat menumbuhkembangkan perilaku murid lebih bertanggung jawab karena murid merasa memiliki dan selalu merawat suatu hal dan memeliharanya dengan senang hati tanpa paksaan dari siapapun.
    3. Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah). Tantangan yang ditemui dalam pengelolaan program yang saya jalankan ini yaitu waktu yang sedang berbenturan dengan ujian dan penilaian akhir tahun kelas 6, sehingga agak menghambat penyusunan karya dan kelas 4 yang masih kurang percaya diri untuk memulai menulis karya.
    4. Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi. Solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi adalah sambil menunggu karya-karya dari kelas 4 dan 6, siswa kelas 5 saya ajak berkarya terus, tiap kali ada even seperti kegiatan jeda semester atau awal bulan Romadhon kita motivasi murid-murid untuk menuangkan ide-ide mereka. Murid kelas 4 yang penasaran dan sedang membaca mading, saya mencoba memberi motivasi dan coaching pada mereka meyakinkan bahwa mereka juga bisa berkarya.

  1. Membuat keterhubungan
    Indikator:
    Refleksi yang CGP buat memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut:
    1. Pengalaman masa lalu, Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid sangat erat kaitannya dengan modul-modul yang telah saya pelajari. Dari modul 1.1 tentang Philosofis Ki Hajar Dewantoro merupakan dasar-dasar pendidikan yang tentunya dasar kita menyusun sebuah program, pendidikan yang berpihak pada murid, pendidik sebagai among (menuntun), kodrat anak adalah merdeka, anak bukan tabularasa. Pada modul 1.2 pun sangat erat sekali hubungannya dengan program yang kita susun tentunya peran dan nilai guru penggerak. Untuk menjalankan program kita membutuhkan kolaborasi dari rekan guru, juga refleksi (belajar dari pengalaman yang pernah dilampaui), mewujudkan kepemimpinan murid, keberpihakan pada murid, inovatif, kreatif, dan bernalar kritis. Modul 1.3 pun ikut mendukung tercapainya program yang dijalankan. Saat kita merencanakan program kita menyusun perubahan prakarsa dan menyusun rencana dengan alur BAGJA.  Budaya positif dan disiplin positif modul 1.4 pun tidak bisa lepas dari program yang kita jalankan karena program yang kita susun diharapkan bisa menjadi budaya positif dan murid bisa membuat karya sesuai jadwal yang ditetapkan. Pembelajaran diferensiasi modul 2.1 pun merupakan salah satu jenis pembelajaran yang bisa menjadi inspirasi pada program Pengoptimalan Papan Mading Sekolah saat membuat karya karena murid dapat berkarya sesuai minat dan potensinya. Pembelajaran Sosial Emosional modul 2.2 sangat mendukung aktivitas murid saat berkarya, tanpa kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran berelasi, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab murid-murid tidak mungkin dapat menghasilkan karya dengan semaksimal mungkin. Kemampuan coaching guru terhadap murid dan rekan sejawat juga menjembatani suksesnya program ini tanpa coaching murid dan guru sulit mengarahkan pikiran mereka ke solusi yang sebaiknya mereka tentukan. Modul 3.1 Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan tentunya merupahan bahan dasar kita memilih program yang akan dijalankan. Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya merupakan hal yang sangat signifikan latar belakang pemilihan program yang kita pilih. Dengan berpikir berbasis asset tentunya dalam menyusun program tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama dengan asset murid yang mampu menuangkan ide kreatif dan punya papan madding yang belum dioptimalkan menjadi pilihan saya dalam mengambil program yang saya jalankan dengan tujuan utama meningkatkan literasi murid.
    2. Penerapan di masa mendatang. Untuk masa yang akan datang, semoga dengan telah mempelajari modul pengelolaan program yang berdampak positif pada murid semoga saya dapat menerapkan ke depannya dapat membuat program-program yang mewujudkan kepemimpinan murid dengan mempertimbangkan voice, choice, dan, ownership.
    3. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari yaitu Philosofis Ki Hajar Dewantoro merupakan landasan kita membuat program apapun itu, Peran dan Nilai Guru penggerak pastinya selalu menjadi tapakan hati kita dalam menggerakkan hati kita menjalankan program sekolah apa pun, Prakarsa perubahan juga selalu mengiringi kita sebelum Menyusun program dengan alur BAGJA, budaya dan disiplin positif selalu kita kembangkan dalam menjalankan program, pembelajaran diferensiasi sebagai inspirasi kita sesuai minat dan potensi murid untuk mewujudkan kepemimpinan murid, Pembelajaran sosial emosional selalu berpengaruh terwujudnya karya murid, kemampuan coaching juga mmberi arahan kepada murid dan rekan sejawat untuk menemukan solusi permasalahan mereka, pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan selalu mengiringi guru dan murid untuk selalu berbuat baik dan tidak ada yang salah dengan pengambilan keputusan tersebut. Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya tentunya menjadi latar belakang dipilihnya program yang diambil untuk mencapai hal yang diharapkan.
    4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP. Semua jenis asset (7 kekuatan modal) yang dimiliki sekolah harus kita petakan dan analisis betul pemanfaatannya semuanya saling berkaitan dan berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan di sekolah tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun