Setiap orang berhak membuat puisi: dari politikus sampai sopir bus, semuanya tidak dikenai larangan untuk berpuisi. Tetapi, seperti kata pepatah Perancis
l'habit ne fait pas le moine (jubah tidak membuat seseorang jadi biarawan), tidak semua yang bisa bikin puisi bisa digelari penyair; pun tidak semua puisi menyandang misi pencerahan, mengasah kesadaran, membongkar penindasan dan merayakan kemanusiaan. Pertanyaannya: netralkah puisi? Apakah orang dapat menggunakan puisi demi tujuan, kepentingan dan seleranya sendiri-sendiri? Mengapa puisi dan proses penciptaannya mesti dihargai?
KEMBALI KE ARTIKEL