Selama ini, kita hanya menganggap saudara itu hanya satu kakek atau satu buyut. Satu darah keturunan saja. Padahal sesama muslim adalah saudara, satu tubuh. Artinya, jika ada satu anggotanya yang sakit, maka semua ikut merasakan sakitnya. Warga muslim di Palestina, Rohingya, Uighur dengan susah payah benar-benar menggigit keyakinan mereka dengan gigi geraham. Namun, bagaimana kita sekarang? Hanya mampu bersyukur kah? Bersyukur karena Umat Muslim di Indonesia aman, damai, tentram. Bisakah kita membela mereka? Membawa mereka pada kedamaian?
KEMBALI KE ARTIKEL