Menggema ditelinga mengaum dikepala
Jantung berpacu semakin tak beraturan
Gelisah tak henti mengumbar tawa
Detik yang selalu bertambah
Menjadi lonceng besar sebagai pertanda
Takut jelas menghampiri celah
Semakin jauh jarak terbentang
Sapa ringan coba menyapa
Detik seolah berhenti tidak sebentar
Tiada bisa hati dikuasai logika
Prasangka hadir tak terhindar
Merelakan detik berlari menari
Diiringi irama musik keresahan
Hati dan pikiran siap bernyanyi
Berkolaborasi membentuk opera ketidaksabaran
Ingin menyerahkan waktu pada takdir
Ketidakrelaan bersemayam menebar aroma
Tidak mengenal kata “berakhir”
Hanya Tuhan bisa mengakhiri semua
Walau sedih yang mungkin hadir