Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerita(nya) Musim Hujan

23 Oktober 2013   04:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:09 82 1
Dua wajah satu orang, yang satu dengan kumis yang satunya lagi tanpa kumis. Berputar-putar berlawanan dengan arah jarum jam. Wajah-wajah itu berputar-putar, memudar, sekarang wajah itu adalah dua buah ban. Ban botak. Sengaja aku hentikan laju motor butut ini, kemudian mendongakkan kepalaku. Nimbostratus. Gumpalan-gumpalan uap air yang terapung-apung jauh di atas kepalaku itu tak mampu lagi menahan butiran-butiran air yang telah menumpuk, puk, puk, lalu menepuk-nepuk wajahku. “Jenuh.”, barangkali itu yang—mungkin—akan dilisankan mereka, hanya jika Tuhan memberikan kuasa padanya. “Jangan. Jangan lagi …” aku mengeluh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun