Tapi saya punya rahasia besar, tapi jangan cerita sama siapa-siapa yah, rahasia ini hanya untuk Kompasianer tercinta. Tidak ada anggota Polri, KPK atau ring I Presiden kan di Kompasiana ini? tapi kalau ada tak apalah sedikit tahu rahasia kita. Dengan rahasia ini saya yakin dalam waktu satu jam bisa mengetahui apa yang dirahasiakan Nazar, Anas, dan tokoh-tokoh lain yang disebut Nazar saat dalam pencarian.
Apa rahasianya? sebentar, kumpulkan Nazar dan orang-orang yang pernah disebut Nazar dulu, seperti Anas, Andi M, Angelina Sondaks, Candra Hamzah, dan lain-lain, banyak pasti yang terlibat. Kumpulkan semuanya di Monas, dan kita semua minta sama Presiden SBY untuk mengeluarkan Kepres bahwa saat peristiwa akbar tersebut menjadi hari libur nasional.
Semua rakyat berkumpul di Monas, yang biasa setiap hari kerja ke sawah bawa cangkul ke monas, yang biasa kerja kantoran bawa tas dan laptop, yang biasa sopir metro mini bawa metro mini, yang biasa bekerja dengan eskavator bawa eskavator, dan yang biasa jualan petasan bawa petasan, semua berkumpul di Monas menyaksikan peristiwa akbar ini dan jangan lupa undang Presiden dan Wartawan pastinya, biar informasi besar ini sampai ke pelosok negeri.
Sementara, kita istirahatkan dulu KPK, Polri, atau orang-orang yang ahli hukum, bahkan pengamat, sekarang pengamat hanya sekedar mengamati di Monas, tidak boleh berkomentar kenapa KPK dan Polri diistirahatkan sementara, pasti ini bisa membongkar semua, dan kalau terbukti, nanti rahasia ini bisa dipakai oleh KPK maupun Polri sebagai tim Sapu Jagad pemberantasan korupsi di Indonesia tidak perlu membayar royalti pada saya, gratis!
Apa rahasia besar saya? Mari kita datangkan Uya Kuya, supaya menjadi penyidik sebentar menggantikan KPK. Kita bilang pada Uya Kuya ini adalah tugas negara, mau tidak mau harus mau. Uya Kuya sekarang yang menjadi penyidik Nazarudin, Anas dkk, pasti akan terbongkar semua, walaupun secara hukum mungkin kurang mendasar. Tapi yang pasti semua rakyat tahu siapa yang bohong.
Peace... Salam Indonesia.