Situasi serupa pernah terjadi saat masa - masa akhir kepemimpinan Nurdin Halid. Berita ancaman sanksi FIFA begitu ramai mewacana. Yang membedakan saat itu yang banyak mengungkapkan ancaman sanksi FIFA justru dari para pengurus PSSI sendiri, salah satunya Hinca Pandjaitan yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komdis. Dalam sebuah diskusi yang diadakan di Jl. Wijaya tepatnya di Resto Sindang mengatakan bahwa sanksi FIFA hanya hitungan detik. Sebuah gambaran yang sangat pasti dan begitu dekat. Namun apa yang terjadi, seperti yang kita ketahui, apa yang disampaikan oleh sang 'doktor statuta' itu ternyata tidak terjadi. Hinca ternyata keliru.
Namun berbeda, para pengurus PSSI saat ini terlihat menahan diri untuk tidak membuat pernyataan - pernyataan yang menakutkan bagi pencinta bola di seluruh tanah air. Mereka lebih banyak mengungkapkan hendak berusaha sekuat tenaga berjuang agar tidak disanksi. Dalam situasi masyarakat yang terbelah semacam ini, silahkan masing - masing menilai sesuai ketetapan hati masing - masing.
Satu kabar yang cukup baik barusan disampaikan secara langsung dari Tokyo oleh Richard Susilo wartawan Tribunnews.com, usai diterima oleh para pejabat FIFA termasuk ketua dan sekjennya, para pengurus PSSI mendapat tanggapan yang sangat baik. Bahkan saat ditanya, menurut insting Richard apakah Indonesia akan disanksi, Richard dengan yakin mengatakan Indonesia tidak akan disanksi. Tapi itu sekedar insting si wartawan. Toh para pejabat FIFA masih mengelak untuk memberi gambaran yang lebih jelas dan meminta menunggu hasil sidang besok. Mari kita tunggu bersama, apakah judul - judul berita yang begitu mengancam itu akan nyata, atau sebaliknya kita yang lagi - lagi sok tahu tentang statuta FIFA.