Kerapkali terdengar komentar miring, bahwa jika suatu pekerjaan yang dilakukan atas dasar keikhlasan berarti kurang profesional, sebaliknya pekerjaan yang profesional berarti tidak ikhlas. Keikhlasan secara keliru ditampilkan dalam kerja seadanya atau "semampunya" dalam arti minimalis, sedangkan profesional dikesankan pekerjaan yang serius tapi serba uang. Tampak kesan, bahwa keduanya (keikhlasan dan profesionalisme) tidak dapat dipertemukan.
Jadi seharusnya dan ini cuma pendapat saja? Jika gaji guru di awal-awal masa kerja gajinya sedikit apakah guru tidak layak untuk sodaqoh? infaq? haji? Kalau layak darimana mau ibadah tersebut sedangkan gaji untuk keluarga saja sudah pas-pasan?
sedikit di ambil dari beberapa sumber (pembicara)