3 Calon Presiden teratas selalu disebut-sebut khalayak ramai, mulai dari media massa, elektronik, hingga internet. Seperti Prabowo, Jokowi, ataupun Aburizal Bakrie, aka Ical. Tanpa basa-basi lagi, saya akan menguliknya setajam pentungan #PLAK
Yang pertama ialah Jokowi. Anda tak tentu tak asing dengan namanya. citra blusukkan dan baju kotak-kotak yang dimulai saat menjadi walikota Solo, hingga merembes saat berduet dengan Ahok dalam mengiringi orkestra irama Jakarta yang sumbang. masalah Jakarta yang kompleks, satu-persatu mulai diatasi. Sederhana dan berkenan di hati wong cilik, yang notabene miskin. Tapi, sayangnya hal ini menurut aye tak terlalu signifikan. Banyak yang berdemo akibat Jokowi belum menyelesaikan dengan baik, malah ditinggal Nyapres. Sang baju kotak-kotak ini karena diusung Megawati, jadilah capres. Perihal pencalonannya, membuat hati saya tergelitik. Hal ini disebabkan pencitraan media yang selalu berlebihan. anda tentu masih ingat dengan presiden SBY dahulu, yang juga digembor-gemborkan dengan visi misinya yang anti korupsi, tapi malah kontras dengan perjalanannya. Akankah Jokowi bisa untuk memimpin Indonesia?? mungkin tidak. karena sepengamatan saya, ia "manut2 wae" dengan empunya banteng, Megawati. saya memilih partai banteng pun sebenarnya bukan karena pengaruh pencitraan Jokowi, tap justru karena sosok Megawati dan Guruh Soekarno Putra, anak-anak dari bapak proklamator bangsa. Selain itu, yang membuat khawatir ialah santernya berita koalisi dengan Nasdem arahan Surya Paloh, membuat saya kurang yakin. apakah koalisi ini demi rakyat? ataukah itu hanya kepentingan politik saja?
Prabowo? berperawakkan tegas layaknya sang guru, Soeharto, presiden RI 32 tahun. Giat berkampanye dan menyuarakan kepentingan rakyat dengan kuda pacu yang ia pelihara sendiri. meskipun begitu, rakyat masih mendendam kesumat. Hal ini akibat kasus penculikkan saat tragedi 1998, dimana santer terdengar ia adalah pelaku sesungguhnya. Kalau menurut aye, sebenarnya dia tak salah, karena ia hanya menjalankan tugas PANGKOSTRAD, yang disuruh Soeharto. Tapi, bukannya saya membela Prabowo ataupun mendukungnya, namun saya masih belum bisa melihat kapabilitasnya. Apakah ia bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi, mengingat ia adalah murid bapak Pembangunan, bersama Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Aburizal Bakrie??? Kita lihat saja aksinya.
Aburizal Bakrie?? Sosok ini menurut saya sedikit memuakkan. Kampanyenya yang gencar di media, membuat saya jenuh. ia terlihat ambisius, dan berego tinggi. tipikal ini membuat saya harus berpikir dua kali untuk memilihnya. Selain itu penolakkannya terhadap koalisi dengan Jokowi dan tetap kokoh untuk mencalonkan diri, hanya membuat saya mengelus dada. latar belakangnya yang seorang pengusaha juga membuat saya ketar-ketir. Apakah ia bisa memimpin Negara tanpa menghitung untung rugi terlebih dahulu? ditambah kasus Lapindo yang membelitnya tidak diselesaikan, malah membuat rakyat Porong melarat. Bukan itu saja, tapi yang bikin geregetan ialah saat ia berpergian ke Maldives bareng duet cantik Zalianty, Olivia dan Marcella. ia sama sekali tak mengklarifikasi ataupun mengkonfirmasi perihal mengenai ini. terkesan cuek bebek. Sungguh mengenaskan dirinya, melebih para jones di muka bumi. (anehnya kok mau ya dua mantan gua itu pergi bareng dia -_- :v ) keanehan juga jika Golkar yang dipimpinnya justru meraih suara kedua tertinggi diantara 12 partai yang ikut serta. Money politic? ah saya tak tahu kalau dia mengikuti taktik lama itu.
Stop dah sama OOTnya. Jika dilihat napak tilas mereka, membuat saya kurang yakin dengan mereka bertiga. capres cawapres lainnya??? setali tiga uang. mereka hanya mementingkan koalisi 5 tahun dibandingkan rakyat. Meskipun aye tak paham dengan politik Indonesia, tapi saya masih diberikan hati nurani untuk menyeleksi mereka lebih lanjut. Toh, Kalau nanti saya dipaksa untuk memilih siapa capres cawapresnya, saya akan memilih Melody Nurramdhani Laksani dan Devi Kinal Putri saja lah, pentolannya JKT48 #kabuuurrrrrrrr
bye bye aye pergi dulu ya, daaaaaaahhhhh kompasianer #BackToWatchingAnime