Senasib dengan partai ini, ialah sang Ksatria Bergitar. Anda tahu kan maksud saya? Ya, orang yang saya maksud ialah Rhoma Irama. Sengaja saya tak memakai istilah raja dangdut karena terlalu mainstream #plak. Bang Haji Rhoma Irama yang didukung partainya NU ini didaulat untuk menjadi Capres. Namun, perolehan suara partainya yang tak mencapai 25 % mungkin tak lagi bisa menjadikannya raja di NKRI yang suka berdangdut ria #nyengir . berkoalisi dengan partai islam lain bukan solusi tepat, karena belum mencapai batas tersebut.
Bagaimana dengan PKS? setelah diganyang kasus korupsi pengadaan hewan mamalia yang suka menghasilkan susu aka sapi, PKS yang sempat berseloroh akan menjadi partai 4 besar (atau lima besar ya, aye lupa), justru terpuruk dan tidak mencapai target mereka. Mungkin mereka harus mengevaluasi diri sendiri. Lebbih buruk dibandingkan suara PKB yang mencapai 9 %
PPP? partai yang satu ini adem ayem terus, hampir tak ada perkembangan sama sekali. stagnan. malah menjadikan mereka terpuruk di bawah Nasdem, yang notabene partai baru.
Jika ada skenario bahwa partai ini saling berkoalisi (ditambah PAN mungkin bisa), akankah mereka mau mendukung Rhoma Irama untuk menjadi Presiden? Lalu siapa CaWapresnya yang mendampingi Rhoma Irama? Patut kita tunggu partai-partai islam ini bergerak, layaknya sang banteng yang mencari teman koalisi, maupun Golkar yang kokoh dan Gerindra yang menunjukkan taringnya. Tentunya kalau mereka bersatu, akan menjadikan mereka koalisi partai islam yang kuat, kecuali jika mereka tak terpecah belah suaranya oleh eksistensi Jokowi dan Prabowo yang menampakkan pencitraan Blusukkan dan Mantan Prajurit Cendana :v
NB : Tulisan aye jangan dibully ya, maklum newbie di ranah politik kompasianer :v